No.
|
Nama
Perundingan
|
Delegasi
|
Tempat
dan Tanggal
|
Isi
Perjanjian
|
1
|
Linggarjati
|
Indonesia
: Sutan Syahrir
Belanda
: Prof. Schermerhorn
|
Linggarjati,
dimulai sejak 10 November 1946.
Tanggal
25 November 1947, Perjanjian Linggarjati ditandatangani.
|
·
Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan
pemerintah RI atas Jawa, Madura dan Sumatera secara de facto.
·
Pemerintah Belanda dan RI bersama-sama
menyelenggarakan berdirinya sebuah negera federal bernama Negara Indonesia
Serikat.
·
Pemerintah Negara Indonesia Serikat akan tetap
bekerja sama dengan pemerintah Belanda dengan membentuk Uni Indonesia
Belanda.
|
2
|
Renville
|
Komisi
Tiga Negara (KTN):
·
Amerika Serikat : Frank Graham
·
Australia(Indonesia) : Richard Kirby
·
Belgia(Belanda) : Paul van Zeeland
-Indonesia
: Amir Syarifuddin
-Belanda
: Abdulkadir Wijoyoatmojo
|
Kapal
Renville, 17 Januari 1948
|
·
Penghentian tembak-menembak
·
Daerah-daerah di belakang Garis van Mook harus
dikosongkan dari pasukan RI.
·
Belanda bebas membentuk negara-negara federal
di daerah-daerah yang didudukinya dengan melalui plebisit terlabih dahulu.
·
Dalam Uni Indonesia-Belanda, Negara Indonesia
Serikat akan sederajat dengan Kerajaan Belanda.
|
3
|
Roem-Roijen
|
Indonesia
: Moh. Roem
Belanda
: Dr. van Roijen
UNCI
: Merle Cohran ( AS )
|
April
1949-Mei 1949
|
Pernyataan Indonesia
·
Perintah kepada TNI untuk menghentikan perang
gerilya.
·
Bekerja sama mengendalikan perdamaian,
ketertiban, dan keamanan.
·
Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di
Den Haag untuk mempercepat pengakuan kedaulatan kepada Negara Indonesia
Serikat secara lengkap dan tanpa syarat.
Pernyataan Belanda
·
Menyetujui pemulihan pemerintahan RI di
Yogyakarta.
·
Menjamin penghentian operasi militer dan
pembebasan semua tahanan politik.
·
Menyetujui RI sebagai negara bagian dalam Nagara Indonesia Serikat.
·
Berusaha sungguh-sungguh menyelenggarakan
Konferensi Meja Bundar di Den Haag.
|
4
|
Inter-Indonesia
|
Utusan
pemerintah RI dan para pemimpin BFO
|
19-22
Juli 1949 di Yogyakarta dan 30 Juli-2 Agustus 1949 di Jakarta
|
·
BFO mendukung tuntutan RI agar pengakuan
kedaulatan tanpa ikatan-ikatan politik ataupun ekonomi.
·
RI dan BFO membentuk komite persiapan nasional
untuk mengkoordinasikan kegiatan sebelum dan sesudah KMB.
·
Negara Indonesia Serikat berganti nama menjadi
Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan bendera kebangsaan Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, bahasa nasional Bahasa Indonesia, dan tanggal 17
Agustus sebagai Hari Nasional.
·
Angkata Perang Republik Indonesia Serikat
(APRIS) adalah angkatan perang nasional, dengan berintikan TNI.
|
5
|
Konferensi
Maja Bundar
|
Indonesia
: Moh. Hatta
BFO :
Sultan Hamid II
Belanda
: van Maarseveen
UNCI
: Herremans, Merle Cohran dan Chritchley.
|
23
Agustus-2 November 1949
|
·
Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia
sepenuhnya dan tanpa syarat. Pengakuan kedaulatan akan dilaksanakan selambat-lambatnya
pada tanggal 30 Desember 1949.
·
RIS terdiri atas RI dan 15 negara federal.
Corak pemerintahan RIS diatur menurut konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI
dan BFO selama KMB berlangsung.
·
RIS dan Kerajaan Belanda akan membentu Uni
Indonesia-Belanda di bawah pimpinan Ratu Belanda. Uni itu merupakan badan
konsultasi bersama untuk menyelesaikan kepentingan umum.
·
Pasukan Belanda akan ditarik mundur dari
Indonesia, sedangkan KNIL akan dibubarkan, dengan catatan bahwa anggotanya
boleh masuk dalam jajaran TNI.
·
Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun
kemudian setelah penyerahan kedaulatan RIS.
|
Sunday, 15 September 2013
Perjuangan kemerdekaan melalui cara perjanjian
Dalam mempertahankan status kemerdekaannya, pemerintah Indonesia berusaha melakukan perundingan dengan Belanda. Berikut adalah perundingan-perundingan yang dilakukan antara Indonesia dengan Belanda berikut hasil yang didapatkannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment