Friday, 22 November 2013

Contoh Dongeng Singkat


Dongeng Katak yang Tuli

Suatu hari, di sebuah kota diadakan lomba memanjat menara untuk para katak-katak kecil yang ada di kota tersebut. Ada sepuluh katak kecil mencalonkan diri sebagai peserta.
Awalnya, semua peserta bersemangat, meskipun menara terlihat menjulang tinggi. Namun, ketika perlombaan dimulai, katak-katak kecil mulai kehilangan kepercayaan diri. Terlebih ketika penonton berkata, “Menaranya terlalu tinggi, kalian tidak akan bisa sampai ke puncak menara.”
Satu per satu katak-katak kecil kehilangan semangat dan memilih mundur sebelum perlombaan usai. Katak-katak yang mundur dianggap kalah. Namun, ada seekor katak kecil yang masih mencoba melompat-lompat menuju puncak menara.
Sedangkan katak-katak lain yang meragukan kemampuannya, semakin nyaring meneriakinya turun, “Sudaaah…turun saja kau katak kecil. Menaranya terlalu tinggi. Kau tidak akan berhasil menjangkaunya.”
Katak kecil itu tidak terpengaruh. Dia masih saja melompat-lompat seakan-akan tidak peduli bagaimana hebohnya para penonton menertawakan perbuatannya. Ada yang sinis menghinanya,
“Ih…katak kecil tidak tahu diri. Jelas-jelas menara itu tinggi, masih saja mencoba naik ke puncaknya.”
Lagi-lagi katak itu tidak peduli. Sampai akhirnya, ia berhasil menjangkau puncak menara. Penonton terpengarah. Setelah dicari tahu, ternyata katak tersebut tuli.

Makna dongeng ini adalah agar setiap orang perlu mengabaikan cemoohan orang lain. Teruslah berusaha sampai berhasil tanpa memperdulikan  hal-hal yang tidak bermanfaat.

No comments:

Post a Comment