Tuesday, 17 February 2015

Cerita Tentang Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan adalah salah satu materi yang akan dipelajari oleh siswa di sekolah. Terkadang siswa sulit untuk memahami materi ini. Bahkan ada siswa yang tidak tertarik mempelajarinya. Oleh karena itu, materi ini harus dikemas dengan menarik. Salah satunya dengan menggunakan cerita. Berikut cerita yang dibuat oleh penulis.



Kisah Chicken Burger dan Teh Manis
                Di suatu negeri yang terletak di ujung bumi, hiduplah sepasang sahabat yang sangat akrab. Mereka adalah Chicken Burger dan Teh Manis. Keduanya selalu bersama-sama dalam menjalani hari-hari mereka. Mereka berdua juga sama-sama masuk dalam suatu tim yang sering melakukan berbagai misi berbahaya untuk menjelajahi berbagai tempat terpencil di negeri mereka.
                Pada suatu hari, Chicken Burger dan Teh Manis mendapat misi untuk memimpin salah satu tim penjelajah untuk menjelajahi suatu hutan yang belum pernah dimasuki sebelumnya. Sesampainya mereka di sana, mereka mulai menjelajahi wilayah itu dengan teliti. Setelah beberapa hari, mereka terhenti di suatu gua yang sangat besar. Rasa penasaran yang berselimut dengan ketakutan yang mendalam dalam diri Chicken Burger
dan Teh Manis, serta anggota tim yang lain ketika mulai memasuki gua tersebut. Dinding gua yang penuh dengan lendir serta langit-langit yang dipenuhi oleh batu-batu nan tajam membuat tempat itu seperti tempat yang mengerikan bagi siapa pun yang melihatnya.
                Tak lama kemudian, Chicken Burger dan Teh Manis dikejutkan oleh getaran dari dasar gua. Tanpa disangka sangka getaran tersebut membuat atap gua ikut berguncang. Secepat kilat mulut gua tertutup dan langit-langit gua runtuh menimpa para penjelajah. Chicken Burger dan Teh Manis merhasil menghindar, namun tidak dengan para anggota tim yang lain. Mereka terhimpit dan tercabik-cabik oleh reruntuhan gua yang sangat tajam. Chicken Burger dan Teh Manis yang melihat langsung dengan mata kepala mereka sendiri rekan-rekannya hancur berkeping-keping hanya bisa terdiam.
                Chicken Burger pun menarik Teh Manis yang masih tidak percaya akan apa yang dilihatnya agar masuk ke dalam gua. Dengan perasaan takut dan cemas mereka berdua terus berjalan menyusuri lorong dalam gua yang seakan tiada ujungnya itu. Di tengah perjalanan mereka menemukan persimpangan dengan dua jalur berbeda. Namun, salah satu jalur itu tertutup rapat oleh reruntuhan gua sehingga mereka terpaksa melanjutkan perjalanan melewati jalur yang terbuka.
                Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, mereka sampai di tepi sebuah jurang yang sangat dalam. Di bawah jurang itu Chicken Burger dan Teh Manis dapat melihat cairan magma yang terlihat sangat menakutkan. Benda apapun yang masuk kedalamnya akan meleleh dan hancur. Hal itu menambah kengerian mereka.
                Karena kurang hati-hati, Teh Manis yang sedang memandangi kengerian mesin pembunuh itu terpeleset dan terjatuh ke dalam lautan cairan penghancur itu.  Chicken Burger yang melihat sahabatnya itu berada di ambang kematian langsung terjun untuk menyelamatkan rekannya itu. Keduanya pun berada di dalam aliran magma.
                Suhu yang tinggi membuat tubuh mereka melepuh. Tubuh mereka seakan tidak ada bentuknya lagi seperti patung lilin yang meleleh akibat terkena api yang besar. Beruntung mereka masih dapat selamat dari maut. Mereka berhasil naik ke bebatuan keras yang mengapung dalam magma dan berhasil sampai di daratan.
                Perjalanan mereka masih belum selesai, tanah yang mereka injak ternyata sudah rapuh sehingga tanah itu runtuh ke bawah bersama dengan Chicken Burger dan Teh Manis. Mereka pun kembali sampai di terowongan yang sangat panjang. Dinding-dinding terowongan itu penuh dengan lendir. Sambil menahan rasa sakit akibat luka bakar di sekujur tubuh mereka, Chicken Burger dan Teh Manis terus melanjutkan perjalanan mereka. Jalur yang mereka lalui terasa sangat amat panjang dan berkelok-kelok sehingga semakin menguras sisa-sisa energi mereka.
                Di tengah perjalanan, mereka mendapat tantangan yang lebih berat lagi. Dinding-dinding gua yang gelap ternyata menjadi sarang bagi sekawanan lintah yang haus darah. Dengan cepat ribuan lintah penghisap darah ini langsung menyerang Chicken Burger dan Teh Manis. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk melawan para pencuri darah itu yang sudah mulai menggerogoti tubuh mereka. Teh Manis yang sudah tidak mampu bertahan lagi hanya bisa pasrah dirinya dihisap oleh sekawanan lintah. Chicken Burger pun mencoba menolong sahabatnya itu. Namun, semua telah terlambat. Kawanan lintah itu pun sudah berhasil menyedot seluruh sumber kehidupan Teh Manis. Chicken Burger hanya bisa menerima kenyataan bahwa sahabatnya itu telah tiada. Ia pun bersumpah untuk dapat keluar dari tempat menyeramkan itu demi Teh Manis. Ia pun melanjutkan perjalanannya.
                Setelah melewati terowongan yang sempit dan panjang, akhirnya Chicken Burger sampai di suatu tempat yang sangat panas. Hawa panasnya seperti berada dalam oven yang sedang menyala. Suhu yang tinggi membuat tubuh Chicken Burger menjadi sangat lemas karena kekurangan cairan. Tubuhnya menjadi kering kerontang seperti ranting kayu yang hanya berlapiskan daun-daun tipis. Tubuhnya pun seakan mulai dimakan bakteri sehingga membusuk seperti mayat yang telah lama dikubur.  Namun, ia tetap gigih pada pendiriannya untuk keluar dari tempat itu.
                Chicken Burger akhirnya dapat sampai di ujung tempat yang menyiksa itu. Ia sampai di tempat yang nyaman dan luas. Ia menyempatkan diri untuk beristirahat di sana. Di tempat itu ia masih berduka akibat kematian sahabatnya. Ia merasa bersalah atas kematian Teh Manis. Ia seakan masih dapat mendengar suara teriakan dari sahabatnya itu ketika  meminta pertolongan dan tidak dapat ia selamatkan. Namun, semuanya sudah berlalu. Ia harus melanjutkan perjalanan dan penjelajahannya ini.
                Ketika sedang beristirahat, Chicken Burger merasakan getaran dari dasar bumi. Hal itu menyebabkan dinding-dinding gua runtuh. Secara spontan ia pun berlari untuk menghindari reruntuhan dinding-dinding gua yang mengejar di belakangnya. Reruntuhan itu seakan tidak ingin melepaskan dan membiarkan Chicken Burger keluar dari tempat itu. Karena kegigihannya untuk terus berjuang, akhirnya Chicken Burger berhasil melihat secercah harapan untuk keluar. Ia bisa melihat cahaya yang tidak bisa dilihatnya selama beberapa waktu terakhir ini. Chicken Burger pun berhasil keluar dari gua mengerikan itu. Ia merasa puas berhasil menyelesaikan janjinya kepada Teh Manis. Namun, pada akhirnya Chicken Burger juga mengikuti jejak sahabatnya. Ia tewas akibat kondisi tubuhnya yang sudah sangat memprihatinkan.

No comments:

Post a Comment