Sunday, 7 October 2018

Fisiologi saraf


Fisiologi sel saraf
  • Mekanisme terjadinya potensial aksi
Potensial aksi terjadi ketika sel saraf menerima rangsangan. Nilai potensial listrik pada neuron diatur oleh Na/K-ATPase yang menyebabkan nilai potensial di dalam sel lebih negative dibanding ekstrasel. Ketika terjadi rangsangan pada neuron, natrium channel akan terbuka sehingga ion Na akan masuk ke dalam sel. Ha ini akan menyebabkan muatan intrasel menjadi lebih positif. Kondisi ini akan menyebabkan depolarisasi sel neuron sehingga menghasilkan potensial listrik yang akan dihantarkan melalui akson menuju dendrit/badan sel neuron lain.
  • Mekanisme eksitasi dan inhibisi
Untuk mengalirkan potensial listrik dari satu neuron ke neuron lain pada sinaps dibutuhkan suatu zat yang disebut neurotransmitter. Ketika potensial listrik telah sampai pada ujung akson pada neuron presinaps, vesikel-vesikel yang berisi neurotransmitter eksitasi (glutamate, etc.) akan dilepaskan ke celah sinaps. Neurotransmiter ini kemudian akan berikatan dengan reseptor pada membrane sel neuron postsinaps untuk mengaktifkan Na channel. Hal ini akan menyebabkan permeabilitas membrane sel neuron postsinaps terhadap ion Na meningkat sehingga menimbulakn depolarisasi dan potensial listrik pada neuron postsinaps. Proses ini akan terus berlanjut sehingga tubuh dapat menerima rangsangan yang diberikan.
Proses inhibisi terjadi untuk mencegah depolarisasi neuron secara terus-menerus. Pada mekanisme inhibisi, neurotransmitter inhibitor (GABA) akan dilepaskan oleh neuron GABAergic ke celah sinaps. Neurutransmitter ini kemudian akan berikatan dengan reseptor pada neuron postsinaps. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya permeabilitas kanal ion Cl (GABAA) atau meningkatkan pengeluaran ion K (GABAB) yang berakibat pada berkurangnya nilai potensial intrasel. Kondisi ini menyebabkan neuron mengalami repolarisasi dan kehilangan potensial listrik yang sebelumnya telah ditimbulkan.

No comments:

Post a Comment